Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Untuk mengenal Muhammadiyah, kita harus mengetahui terlebih dahulu identitas atau pelbagai ciri khas yang melekat padanya. Secara garis besar, ciri khas yang sekaligus menjadi identitas organsisasi ini adalah: Muhammadiyah sebagai (gerakan Islam), (2) gerakan dakwah (amar makruf nahi munkar), dan (3) gerakan tajdid,
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Dalam rangka melaksanakan keyakinan dan memperjuangan cita-cita hidupnya, Muhammadiyah selalu medasarkan pergerakannya pada prinsip-pinsip ajaran Islam. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa ajaran Islam-lah layak menjadi tata atur kehidupan sehingga dapat mengantar manusia kepada kesejahteraan dunia maupun akhirat.
Mengingat dasar gerakannya adalah Islam maka Muhammadiyah pantas disebut sebagai organisasi pegerakan Islam. Ini dapat dilihat dari perbagai bentul amal usahannya yang hampir secara keseluruhan dtujukan untuk kepentingan umat. Misalnya, mendirikan sekolah-sekolah, perguruan tingggi, rumah sakit, forum pelatihan manasik haji, panti pembinaan yatim piatu, dan lain-lain. Bahkan, demi kemaslahatan umat, Muhammadiyah tidak menutup diri dari melayanan atau bekerja sama dengan pihak-pihak nonmuslim. Hal ini mengingat Islam adalah rahmatan lil alamin.
Jika dicermati secara mendalam, akan kita dapati bahwa perwujudan gerakan Islam sesugguhnya meliputi tiga unsur, yakni hati, ucapan, dan perbuatan. Untuk memahami hal ini, amri kita cermati uraian berikut.
a. Hati (Qalb)
Perwujudan gerakan islam tidak dapat dilepaskan dari unsur hati. Hati yang dimaksud yaitu hati dengan keimanan yang benar dan mantap. Artinya, gerakan Islam hanya akan terwujud dan menuai hasil jika yang dilaksanakan memiliki keimanan yang lurus dan mantap dan menuai hasil jika yang melaksanakan memiliki keimanan yang lurus dan mantap. Ini dikarenakan hati merupakan penentu baik-buruknya kondisi jasad/individu manusai. Sabda Rasullullah saw, mengenai hal ini terekam di dalam hadist berikut.
Artinya:
Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat sebuah gumpalan. Jka gumpalan itu baik maka setiap bagian tubuh akan manjadi baik, namun jika gumplana itu rusak maka setiap bagian tbuh juga akan rusak. Kethuilah bahwa gumpalan itu adlah hati. (H.R. Bukhari)
b. Ucapan (Lisan)
Salain hati, unsur kedua mesti diperhatikan di dalam pelaksanankan gerakan Islam adalah ucapan. Ucapan yang dimaksud adalah tutur lisan santun yang senantiasa melontarkan kebenaran dan kebaikan semata-mata karena Allah Islam menganjurkan kita untuk terbiasa mengucapkan yangbaik-baik saja. Rasul saw. menegaskan bahwa manakala kita kurang mampu menjaga lisan, sebaiknya diam Sabda Rasulullah:
Artinya:
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam. (H.R. Bukhari)
c. Perbuatan ('Amal)
Apabila hati seorang telah diliputi keimanan yang mantap dan didukung ucapan yang baik maka akan timbul dari dirinya perbaikan yang baik pula. Dengan demikian, keimanan seseorang akan tampak melalui amal perbuatannya. Nah, dalam hal ini, selain berupaya mencetak pribadi muslim yang berkeyakinan mantap dan berbudi mulia, Muhammadiyah juga berupaya membentuk kepribadian muslim yang mau melaksanakan amal nyata. Hal ini karena orang yang "mau berbuat" lebih utama daripada yang hanya suka berbicara atau berteori saja. Perhatikan ungkapan hikmah berikut:
Bukti kenyataan itu lebih utama dari ucapan.
Dari uraian diatas, kita tentu dapat memahami bahwa Muhammadiyah merupakan sebuah ormas yang bermaksud membumikan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan. Muhammadiyah tidak hanya bergerak untuk mencetak ahli ngaji saja, melainkan juga gerakan dengan pelbagai amal usahanya dibidang sosial-kemasyarakatan, sebagai wujud pengamalan Islam recara riil. Coba lihat, hampir di setiap kabupaten di Indonesia terdapat sekolah, rumah sakit, atau panti asuhan Muhammadiyah. Inilah yang membedakan Muhammadiyah dengan ormas-ormas Islam lainnya.
(Sumber: Al Islam dan Kemuhammadiyahan Kls VIII, Mentari Pustaka, 2008)
0 komentar: